Pages

Senin, 06 Juni 2016

LINGKUNGAN HIDUP DAN ISU - ISU GLOBAL



LINGKUNGAN HIDUP DAN ISU-ISU GLOBAL
Sebagai Pemenuhan Tugas Perspektif Global dengan Dosen Pembina
Prof. Dr. H. M. Sulthon Masyhud, M.Pd dan Zetti Finali, S.Pd, M.Pd


Oleh
Kelompok 12 :
                   Dewi Afiatun Hasanah            (150210204001)
                   Ulfa Nur MAhmudah              (150210204021)
                   Alfiatun Mutammimah            (150210204111)
                                                         


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat Dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Lingkungan Hidup dan Isu-Isu Global” ini dengan sebaik-baiknya.
Kami sadar bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dosen pengampu, rekan-rekan dan pihak-pihak yang telah membantu baik secara moril maupun spiritual. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
.“Tiada Gading yang tak Retak” pepatah itulah yang mewakili ungkapan perasaan kami bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka kiranya kritik dan saran sangat kami nanti dari para pembaca.








                                                                                    Jember, 29 Pebruari 2016

                                                                                               Penyusun




DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan dan Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Tinjauan Teori / Konsep / Pustaka
2.2 Pembahasan / Diskusi
2.2.1 Pendapat Environmentalis dan Biologis vs Economis
                        2.2.2 Pendapat Environmentalis dan Ekolog
                        2.2.3 Perhatian PBB terhadap Masalah Lingkungan Hidup Dunia
                        2.2.4 Isu-isu Global Masa Kini dan Masa Depan
                                    2.2.4.1 Bahan Makanan
                                    2.2.4.2 Penduduk
                                    2.2.4.3 Sejarah Perkembangan Penduduk Dunia
                                    2.2.4.4 Era Pertambahan Penduduk yang Pesat
                        2.2.5 Energi dan Konservasi
                                    2.2.5.1 Minyak sebagai Sumber Energi Dominan
                                    2.2.5.2 Energi dan Ekonomi
                                    2.2.5.3 Energi dan Lingkungan Hidup
                        2.2.6 Polusi Air, Udara, dan Tanah
                        2.2.7 Biodiversity / Keanekaragaman Hayati
                        2.2.8 Catatan terhadap Masalah Lingkungan Hidup
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan
            3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Belajar Perspektif Global menyadarkan pada kita semua bahwa tanggng jawab untuk memelihara bumi dan isinya ini merupakan tugas kita semua. Setiap umat manusia sebagai anggota ekosistem dunia dapat mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh perubahan alam semesta ini. Prof. Lester R. Brown seorang peneliti yang sangat prihatin terhadap permasalahan lingkungan hisup dunia menyatakan bahwa pengeksploitasian alam dengan memakai kemajuan teknologi terutama industry sudah saatnya untuk dihentikan dan mereka harus membayar kembali hasil yang telah diperoleh. Besarnya perekonomian dunia telah berlipat empat kali sejak tahun 1950, sehingga mencapai kemakmuran yang belum pernah terjadi, sekalipun pembagiannya tidak merata bagi banyak negara. Sebagian besar dari kelimpahan tersebut telah dipinjam dari dari generasi yang akan datang. Bagi industry-industri seluruh dunia utang tersebut sudah “jatuh tempo” (Laster R. Brown, dkk, 1995,h.478). Permaslahan lingkungan hidup berkaitan dengan kenyataan-kenyataan bahwa :
1.    Sumber daya alam merupakan milik bersama da nada beberapa actor (kelompk) seperti negara-negara seperti negara-bangsa dan perusahaan-perusahaan multinasional yang berupaya mengontrol, memanfaatakan, dan mengelola sumber-sumber itu;
2.    Bahwa kuantitas dan kualitas pemanfaatan sumber daya itu terbatas;
3.    Sumber daya yang dimiliki bersama ini bisa dieksploitasi semena-mena akan menimbulkan ancaman yang ahrus dihadapi bersama.
Para ilmuwan membuat rumus dari akibat-akibat yang ditimbulkan oleh banyaknya jumlah penduduk, tingkat konsumsi dan kemajuan teknologi terhadap alam semesta adalah :
                                                            I = PAT
Environment Impact = Population Size x Affluence x Technology

             
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah peran manusia terhadap lingkungan hidup dan isu-isu global serta bagaimana caranya untuk mencegah terjadinya isu-isu tersebut
1.3  Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1.3.1.1Untuk mengetahui tentang masalah-masalah lingkungan hisup dan isu-isu   global
      1.3.2 Manfaat
1.3.2.1 Dapat mengetahui masalah-masalah lingkunganhidup yang telah manusia perbuat
1.3.2.2 Dapat mengetahui apa saja isu-isu global yang ada pada saat ini dan masa yang akan datang




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Teori / Konsep / Pustaka

            Didalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup didasarkan atas asas tanggung jawab negara. Lingkungan yang hakikatnya merupakan sumber daya sangat diperlukan untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Hal ini termaktum dalam Pasal 33 ayat (3)Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa: “ Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dipergunakan untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat dalam rangka pelaksanaan kekuasaan negara”. Memang disadari, sangat banyak masalah yang dihadapi dalam pengaturan kebijakan hukum di bidang lingkungan hidup. Hal ini tidak saja menjadi tantangan bagi mereka yang langsung berkecimpung di bidang hukum lingkungan, tetapi juga merupakan panggilan tugas dan tanggungjawab bersama para ahli hukum untuk berperan serta dalam upaya membangun hukum lingkungan nasional Indnesia (Deni Bram, 2014:57).
2.2.1 Pendapat Environmentalis dan Biologis vs Economis
            Pendapat para pecinta lingkungan dan biolog menyatakan bahwa bumi telah menggung beban yang melampaui kekuatannya dengan indikator bahwa jumlah umat amnesia yang bisa terpenuhi kebutuhannya jumlahnya sangat terbatas yang ditunjukkan dengan semakin punahnya spesies tanaman, hewan, pemanasan global, dan semakin banyaknya orang hidup miskin. Pendapat ini ditentang oleh seorang econom yang bernama Julian Simon yang menyatakan bahwa ditinjau dari pengertian ekonomi, sumber-sumber alam di dunia ini sifatnya tak terbatas. Pengonsumsian sumber-sumber tersebut akan menguntungkan karena akan mendorong usaha-usaha untuk memproduksinya. Lebih baik kita memusatkan perhatian untuk memajukan perekonomian, meningkatkan produksi dan konsumsi.
            Laster Brown sebagai preisden/pimpinan Worldwatch Institute menantang pendapat ekonom Julian Simon dengan mangajukan argumentasinya bahwa persediaan-persediaan yang esensial dari sumber-sumber yang dapat diperbaharui (renewable) telah merosot dan teknologi yang adapun tidak akan mampu mengembalikan pada keadaan yang semula. Dia juga menunjukkan bukti-bukti lain tentang terjadinya kemerosotan alam ini, yaitu bahwa dibanyak tempat didunia ini, hutan-hutan, padang-padang rumput dan perikanan telah dimanfaatkan secara berlebihan, sehingga sulit untuk dikembalikan seperti pada keadaan yang sebelumnya, meskipun sudah diadakan revolusi penghijauan, stok hasil padi-padian masih tetap rendah.
            Perbedaan pendapat antara ekonom dengan pecinta lingkungan dan biolog ini tidak hanya pada masalah terbatas atau tidaknya sumber ala mini, akan tetapi juga pada penggolongan air dan udara kedalam kelompok barang bebas yang bernilai ekonomis rendah, sehingga cenderung mendorong orang-orang (dan juga perusahaan) menggunakan barang-barang itu secara bebas.

2.2.2 Pendapat Environmentalis dan Ekolog
            Konsep lingkungan hidup (environment) dan ekologi seringkali digunakan secara bergantian untuk pengertian yang sama, sekalipun istilah ini berhubungan satu sama lain, kedua konsep ini sebenarnya berbeda. Ekologi mengacu pada studi yang mempelajari hubungan antara berbagai organisme denagn lingkungan alamiah mereka. Lingkungan hidup  meliputi lingkungan fisik di sekitar kita atau habitat dari organisme-organisme itu, sedangkan habitat adalah lingkungan alamiah dimana makhluk hidup biasanya melangsungkan kehidupannya, sebagai contoh habiabat manusia dalah : air, tempat berlindung (shelter), ruang gerak, dan tumbuh-tumbuhan serta hewan untuk makanannya. Ekologi manusia (human ecology) adalah studi yang mempelajari hubungan antara manusia dengan sistem alamiah yang melingkupinya.
            Adanya keterkaitan antara ekosistem, daya dukung, dan bencana yang melanda seluruh umat manusia, dapat dijelaskan ebagai berikut :
1.      Ekosistem
Ada dua hal penting yang ditekankan oleh para ekolog dan perlu mendapatkan perhatian khusus berkenaan dengan konsep ekosistem ini. Pertama, bahwa perubahan pada satu bagian sistem bisa berpengaruh pada bagian-bagian lain dari sistem itu – pengaruh yang hanya bisa dipahami dan diperkirakan jika kita menganalisa sistem sebagai satu kasatuan. Kedua, bahwa semakin beranekaragam sebuah ekosistem (yakni semakin banyak jenis spesies yang hidup dalam ekosistem) berarti semakin stabil, tahan, dan adaptif pula ekosistem itu.
2.      Daya dukung
Dengan konsep ini pulalah manusia dapat mengembangkan usaha-usaha pengelolaan ekosistem, seperti usaha perikanan dan peternakan. Akan berbeda masalahnya apabilaa konsep ini kita terapkan pada ekosistem global, yang diperlukan adalah perhatian dan pengamatan tentang seberapa besar dan jauh tingkat eksploitasi maksimum bumi kita ini.
3.      Tragedy of commons
istilah yang menjelaskan tentang kepentingan-kepentingan jangka pendek tanpa memperhitungkan akibatnya di masa datang diperkenalkan oleh seorang ahli biologi Inggris yang bernama Garrentt Hardin. Ini mengacu pada tindakan spesies, yaitu manusia yang secara tidak sadar mengakibatkan kerusakan ekosistem. Konsep ini cocok untuk menggambarkan tentang bagaimana seharusnya kebijaksanaan lingkungan hidup global diambil, dibuat dan diterapkan.
Metafora Tragedy of Commons dapat diartikan sebagai berikut. Bayangkan sebuah padang rumput di sebuah desa kuno di Inggris yang diijinkan menggembalakan ternak-ternak mereka. Pengaturan semacam ini dikenal sebagai sistem “commons”, sistem ini akan bertahan lama apabila daya dukung meksimum dari padang rumput itu tidak terlampaui. Kasus yang bisa dianalogikan sekarang ini adalah pemanfaatan hutan dunia. Kebutuhan akan devisa dan meningkatnya permintaan akan produk-produk hutan seperti : kayu lapis dan pohon untuk pulp (bahan dasar kertas) oleh negara maju menyebabkan banyak negara-negara pemilik hutan mengeksploitasi hutannya dengan pikiran ini kan hutan yang ada di negara tersebut, padahal negara-negara pemilik hutan tropis lainnya seperti Brazil juga berpikiran yang sama.

2.2.3 Perhatian PBB terhadap masalah lingkungan hidup dunia
            Konferensi Lingkungan Hidup Dunia di Stockholm tahun 1972 berhasil menetapkan sebuah lembaga yang menangani masalah lingkungan hidup, yaitu United Nations Environmental Progamme (UNEP). Konferensi ini merupakan awal kesadaran masyarakat dunia terhadap masalah lingkungan hidup dunia. Mengingat akan pentingnya memelihara tempat tinggal seluruh umat manusia ini, maka PBB mengadakan beberapa konferensi khusus seperti :
1.      Kependudukan (Bucharest, 1974);
2.      Pangan (Roma, 1974);
3.      Wanita (Mexico City, 1975);
4.      Hunian Manusia (Vancouver, 1974);
5.      Air (Mar del Plata, 1971);
6.      Pengunduhan tanah (Nairobi, 1977)
7.      Pembangunan dunia (New York City, 1978)
Konferensi-konferensi ini mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi terpeliharanya lingkungan hidup dunia, sekalipun demikian tidaklah berarti permasalahan yang timbul sudah bisa diatasi. Keprihatinan masyarakat akan dunia yang semakin merosotnya planet bumi ini telah berhasil mendorong PBB untuk mengadakan KTT Bumi yang berhasil diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brazil tahun 1992. Pertemuan ini menghasilkan Deklarasi Rio mengenai Lingkungan Hidup dan Pembangunan yang ditandatangani oleh lebih dari 170 kepala negaa/pemerintahan. Konferensi puncak bumi berhasil membuat kesepakatan bahwa pemanasan global merupakan masalah yang serius, dan para pemerintah yang telah menandatangani kesepakatan harus melaporkan perubahan emisi karbon (CO2) yang terjadi di negara masing-masing setiap tahunnya.
Adanya persoalan-persoalan penting yang belum terselesaikan dan kurang efekttifnya kesepakatan dalam KTT Bumi Rio de Janeiro , seperti terbenturnya masalah pendanaan, menyebabkan PBB perlu mengadakan pertemuan lagi pada bulan Juni 1997 di New York. Pada saat itu Kanselir Helmut Kohl melontarkan ide pembentukan sebuah lembaga yang menangani masalah lingkungan, seperti halnya WTO dalam urusan perdagangan dunia. Adanya berbagai macam kepentingan dari negara-negara menyebabkan keputusan bulat sulit untuk diambil, contoh :
1.      Penghentiaan penggunaan bensin yang menapatkan tantangan/penolakan dari negara-negara berkembang.
2.      Pengurangan subsidi bahan bakar fosil yang ditolak oleh negara-negara penghasil bahan bakar fosil.
Persoalan lingkungan duniayang dibahas pada KTT Bumi + 5 (maksudnya tahun 1992+5 tahun = tahun 1997) bertujuan untuk meninjaupelaksanaan kesepakatan KTT Bumi di Rio de Janeiro 1992 setelah berjalan selama 5 tahun, dan permasalahan yang dibahas adalah : pendanaan, perubahan iklim, energy, hutan, air, perikanan laut, dan bahan beracun.



2.2.4 Isu-isu global masa kini dan masa depan
            Secara garis besar permasalahan pokok yang dihadapi oleh manusia di masa kini dan masa depan adalah :
1.      Bahan makanan,
2.      Penduduk,
3.      Energy,
4.      Polusi udara, air, dan tanah,
5.      Biodiversity/keanekaragaman hayati.
2.2.4.1  Bahan Makanan
Persoalan pangan bagi umat manusia bisa dikatakan sangatlah penting bahkan asasi, karena menyangkut kelangsungan hidup amnesia. Antara tahun 1847-1850 kira-kira satu setengah juta irang meninggal karena kelaparan, demikian juga yang terjadi di China, India, dan sebagainya. Masalah bahan pangan beraitan dengan :
1.    Kebutuhan obyektif pangan,
Kebutuhan objektif pangan ini pada tingkat global merupakan fungsi dari kebutuhan bahan pokok, besaran jumlah penduduk dunia, dan komposisinya. Tingkat pertumbuahn pangan di negara-negara sedang berkembang bahkan merosot dari 0,7% per kapita per tahun pada tahun 1950-ann menjadi 0,2 pada tahun 1960.untuk menutupi kekurangan produksi dan konsumsi, negara-negara berkembang semakintergantung kepada negara-negara maju dalam hal impor bahan pangan utama. Sejak tahun 1990 pertumbuhan penduduk pertahun mencapai 10%, sedangkan pertumbuhan pangan hanya meningkat 2% saja.  
1.    Permintaan efektis (effective demand)
Kebutuhan obyektif harus diubah menjadi permitaan efektif dalam pasar bahan pangan dunia. Masalahnya adalah bahwa pasa itu diorganisasikan berdasarkan daya beli dalam mata uang yang kuat, yaitu US$. Dengan kata lain negra-negara yang perlu impor bahan pangan harus memiliki uang (dalam hal ini mata uang asing) yang bisa dipakai untuk membeli bahan pangan di pasar dunia.
2.    Kendala fisik ataupun ekonomi dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian.
Ramalan Thomas Robert Malthus, seorang ekonom berkebagsaan Inggris pada abad ke-19, tepatnya pada tahun 1798 bahwa pertumbuahan penduduk akan melebihi pertumbuhan bahan makanan, sekarang ini jelas-jelas sangat terbukti. Pendapat dia bahwa pertumbuahan penduduk dan bahan makanan akan seimbang jika terjadi bencana kelaparan, kurang makan, dan wabah penyakit, tidak terbukti karena penemuan teknologi kedokteran telah berjasa menyelamatkan jitaan umat manusia.
1.                  Penduduk
Pertumbuah penduduk saat ini adalah 90 juta per tahun dan pada tahun 1998 ini diperkiran akan meningkat menjadi 6 miliar per tahun. Pertumbuah penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan : pendidikan, ketenagakerjaan dan lingkungan hidup. Keprihatianan masalah penduduk oleh para ekolog seperti Laster R. Brown ternyata mendapatkan tanggapan yang berbeda, seperti Julian Simon dan Thomas Lambert. Mereka berpendapat bahwa:
1.    Seluruh penduduk dunia ini bila dikumpulkan menjadi satu dalam posisi berdiri semua hanya memerlukan tempat se Jacksonville, Florida, AS,
2.    Seandainya seluruh penduduk dunia ini diberikan pemukiman, maka Alaska, sebuah negara bagian di AS akan mampu menampung seluruh penduduk dunia dengan jatah masing-masing kepala keluarga  3.500 kaki persegi (1 kaki = 30 cm, berarti sekitar 1.000 meter persegi). Untuk ukuran rumah dan pekarangan di Indonesia sangat luas, sedangkan untukukuran AS merupakan ½ dari rumah dan pekarangan orang AS.
2.2.4.3 Sejarah Perkembangan Penduduk Dunia
Sekarang ini penduduk dunia meningkat 90 juta pertahunnya dan diperkirakan akan meningkat 6 miliyar per tahun.jumlah ini luar biasa dibandingkan dengan ketika sejarah yang dimulai dari 120 abad yang lalu jumlah penduduk dimasa itu diperkirakan baru 5 sampai 10 juta. Usia harapan hidup sangatlah pendek hanya berkisar 25-30 tahun jumlah orang  yang meninggal disebabkan karena kelaparan, kecelakaan, ataupun terkena wabah penyakit. Menurunnya angka kematian disertai dengan meningkatnya kelahiran,sehingga menyebabkan jumlah penduduk menjadi bertambah.
2.2.4.4 Era Pertambahan Penduduk yang Pesat
Revolusi Industri yang terjadi di Eropa dan menyebar ke Amerika utara sebelum abad ke 18 menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk secara  tajam.Kemajuan teknologi meningkatkan hasil pertanian ,pertenakan dan perikanan sehingga suplai bahan makanan tercukupi/terpenuhi. Kemajuan dalam bindang kesehatan masyarakat dan teknologi kesehatan.Semakin meningkat jumlah penduduk semakin meningkat pula  pengeksploitasian terhadap sumber – sumber bahan mentah yang ada,sehingga mencapai titik batas kemampuan alam .
2.2.5        Energi dan konservasi
Minyak merupakan sumber energi alam yang non-renewable begitu habis ya sudah. Berbeda dengan sumber energi yang dipakai berapapun tak akan habis (renewable) seperti: sinar matahari,angin dan sebagainya.Seluk beluk energi dinyatakan oleh Jarolimeck sebagai beriku
1.    Seluruh kehidupan tergantung pada energi dn matahari merupakan sumber energi yang utama
2.    Makanan menghasilkan sumber energi bagi seluruh bagian tubuh manusia
3.    Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja
4.    Energiyang ada di alam ini jumlahnya tetap,energi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan, hanya bentuknya yang berubah
2.2.5.1  Minyak sebagai Sumber Energi Dominan
Pengembangan energi minyak di mulai oleh AS, ketika sumur ninyak dunia yang pertama ditambang terletak di Titusville, Pannsylnia tahun 1859.Tiga tahun kemudian John D. Rockefeller mendirikan standrtn oil. Sampai tahun 1900 perusahaan ini menguasai  87 % suplai dan 82% pengelola minyak AS. Produksi dan pemasaran minyak dunia dikuasai oleh AS, melalui Texaco, Gulf, Mobil, Standard oil of california. Hanya 2 perusahaan yang tidak dikuasai AS yaitu British Petroleum dan Shell. Munculnya OPEC sebagai suatu kartel minyak mampu mengurangi perusahaan tersebut dalam produksi maupun pemasaran, dan bahkan menghasilkan perusahaan baru. Pergeseran energi telah terjadi berkali – kali. Sejarah perkembagan AS kemungkingan terjadi di Idonesia. Pada tahun 1850 hampir 90% energi Asdidapat dari kayu. Posisi kayu sebagai sumber energi utama di negeri itu padaahun 1890 mulai di geser oleh batubara, separuh kebutuhan energi AS dipenuhi oleh batubara dan separuh lagi oleh kayu. Dominisi batubara kemudian mencapai puncak pada tahun 1910 ketika sumber energi ini menguasai 70%dari produksi dan konsumsi. Transisi ini diakibatkan karena semakin langkanya persediaan kayu. Tahun 1910 ditandai dengan munculnya sumber energi baru, yaitu minyak dan gas bumi. Sekitar 20% kebutuhan energi AS di dapat dari minyak dan gas bumi.
2.2.5.2       Energi dan Ekonomi
Ada keterkaitan yang dekat antara pertumbuhan ekonomi dan energi. Rata – rata ditingkat global adalah setiap % produk dunia kotor (gross world product) hampir selalu diikuti dengan kenaikan sedikit di atas 1% dalam komsumsi global. Kekutan ekonomi telahmemasuki era industri , seperti : AS, Inggris dan Prancis umumnya memerlukan 0,85% tambahan energi untuk setiap 1% kenaikan pertumbuhan ekonominya. Kenaikan harga minyak yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara – negara, terganggunya sistem kerja industri ini akibat dari mahalnya salah satu prasarana industri menyebabkan terjadinya penambahan angka pengangguran.  Negara – negara industri barat mersa terbebani oleh dadya embergo minyak tahun 1973 yang berarti penawaran/suplai menurun, mereka mulai mengadakan penyesuaian terutama mengurangi konsumsi minyak, sehingga (menurunkan permintaan). Salah satu cara yang ditempuh adalah menaikkan pajak pembelian terhadap komodati minyak, sehingga hukum ekonomi akan berlaku yaitu penurunan permintaan.
2.2.5.3 Energi dan Lingkungan Hidup
Permasalahan produksi maupun konsumsi energi sama – sama berdampak negatif pada lingkungan. Mencegah dan memperbaiki kerusakan lingkungan hidup berarti mengurangi tingkat produksi dan konsumsi atau mengubah polanya menajdi tindakan – tindakan yang tidak dapat memuaskan semua pihak. Permasalahan energi telah menurunkan pertumbuhan ekonomi dan memperparah  inflasi di tahun 1970-an untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kerusakan lingkungan hidup dengan mengorbankan ekonomi makro. Ketika di Indonesia akan diterapkan peraturan pemasangan alat energi gas pada truk – truk besar pengangkut barang , sehingga pemakaian energi solar yang tinggi polusinya dapat dikendalikan. Sejumlah energi pengganti seperti: energi surya, nuklir dan sebagainya dianggap “kurang bersahabat” terhadap lingkungan hidup. Tenaga nuklir sulit diterima sebagai sumber energi alternatif karena permasalahan lingkungan hidup dan keamanan. Permasalahan enegi bagi lingkungan hidup global menimbulakan pertanyaan, partisipasi aktif dengan melakukan konservasi (pemakaian secara bijaksana ) merupakan salah satu jawaban. Televisi sebagai salah satu alat informasi yang  murah yang menjangkau banyak kalangan telah dipakai utuk kampanye lingkungan hidup. Salah satu slogan yang dipakai adalah “hemat energi hemat biaya”. 
2.2.6        Polusi Air, Udara, dan Tanah
Air merupakan permasalahan yang pertama kali nampak, mengingat badan kitapun 67%nya terdiri dari air. Kelangkaan air biasanya menimbulkan gambaran-gambaran kekeringan, padahal ancaman yang jauh lebih besar disebabkan oleh konsumsi air oleh umat manusia yang cenderung meningkat. Sekalipun air merupakan sumber daya yang dapat diperbaarui, namun sumber dayanya juga terbatas. Kekurangan air menjadi kendala hebat bagi produksi pangan, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan system alam.
Untuk mendapatkan air orang sampai harus memakai sumur bor, tetapi semakin sering manusia menggunakan bor maka kemampuan alam untuk mengisinya telah menyebabkan penurunan permukaan air tanah 1-2 meter per tahun di Beijing, China, dan 1/3 dari sumur-sumurnya konon telah kering. Akibat dari pemompaan air secara berlebihan selain menurunkan permukaan air tanah juga mampu memerosotkan bangunan seperti yang erjadi di Mexico. Beberapa cara penyelesaian masalah air dapat dilakukan dengan:
1.    Memperbaiki efisiensi, dengan cara mengganti pipa-pipa yang bocor sehingga air tidak tebuang sia-sia
2.    Penglahan kembali air limbah untuk dipakai sebagai irigasi. Dinegara-negara berkembang banyak air limbah yang tidak diolah lagi. Sehingga kurang aman dan jau dari memenuhi standar kesehatan.
Di negara-negara yang masyarakatnya sudah sadar terhadap lingkungan terutama plastic, mereka berusaha mengatasi dengan menyediakan tas kertas. Di Indonesia sendiri memeberlakukan peraturan bahwa siapa saja yang berbelanjan menggunakan kantong plastic maka juga harus membayarnya sebanyak 200 rupiah. Polusi ini setodaknya mempunyai akibat kepada manusia dalam hal:
1.      Kesehatan
Polusi air bias menyebabkan manusia terkena penyakit kulit, yaitu gatal-gatal, alergi, dan sebagainya
2.      Estetika/Keindahan
Polusi tanah, air, dan udara merupakan pemandangan yang tidak indah dan bahkan sangat mengganggu
3.      Ekonomi
Dilihat dari segi produktivitasnya maka orang yang kesehatanya terganggu akan mengurangi produktifitasnya dan menambah anggaran untuk berobat.
2.2.7        Biodiversity / Keanekaragaman Hayati
Perubahan habitat tumbuh-tumbuhan dan hewan akibat dari pertambahan penduduk, kelangkaan air, polusi udara, dan tanah telah mengancam keanekaragaman hayati dunia. Laporan dai World Fund for Nature akhir-akhir ini menunjukkan bahwa 2/3 hutan dunia telah musnah akibat dari penebangan maupun kebakaran yang terjadi, berarti setiap tahunnya hutan seluas Inggris dan Wales telah hilang. Padahal semua orang tahu bahwa hutan merupakan tempat tinggal hewan yang utama.
Keadaan seperti ini bila tidak segera diatasi maka masa-masa yang akan dating, orang harus pergi ke kebun binatang dan kebun raya untuk melihat hean maupun tumbuh-tumbuhan, yang lebih tragis lagi mungkin hanya bias mendengar dari dongeng atau melihat gambar dari buku saja.
2.2.8        Catatan terhadap Masalah Lingkungan Hidup
Dengan uraian-uraian panjang tentang ligkungan hidup, maka dapat digarisbawahi dalam hal ini:


1.      Penduduk dan sumber-seumber daya manusia
·         Perbedann tajam terjadi dalam tingkat kesehatan, pendidikan, kondisi sosialna.
2.      Ketersediaan bahan makanan
·         Subsidi pertanian dinegara-negara maju telah menyebabkan terjadinya pemanfaatan tanah dan bahan-bahan kimia secara berlebih sehingga merugikan Negara-negara di dunia
·         Hutang-hutang yang ditanggung Negara mereka memaksa untuk memanfaatkan tanah secara berlebihan untuk emnghasilkan komoditi ekspor agar dapat membayar hutang, sehingga banyak petani menjadi subsisten yang menimnulkan terjadinya degradasi tanah
3.      Tantangan yang dihadapi kota
·         Tekanan-tekanan yang diakibatkan oleh adanya pertumbhan penduduk menyebabkan infrastruktur dan pelayanan-pelayanan terhadap kepentingan umum tidak lagi memadai
·         Masalah yang paling mendesak adalah pengangguran, rumah-rumah yang kumuh, dan masalah social karena kurang baiknya kesehatan
4.      Energi
5.      Industry
·         Kemampua Negara-negara bdalam pengelolaan limbah belum sempurna
6.      Spesies dan ekosistem
7.      Tanggung jawab bersama
·         Peningkatan jumlah dana dan area yang terpolusi menunjukkan bahwa orang belum bersungguh-sungguh untuk mengatasi masla ini, sehingga diperlukan adanya kesepakatan internasional mengenai pengaturan polusi.
8.      Perselisihan dan degradasi lingkungan

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Belajar Perspektif Global menyadarkan pada kita semua bahwa tanggng jawab untuk memelihara bumi dan isinya ini merupakan tugas kita semua. Setiap umat manusia sebagai anggota ekosistem dunia dapat mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh perubahan alam semesta ini. Ekologi mengacu pada studi yang mempelajari hubungan antara berbagai organisme denagn lingkungan alamiah mereka. Lingkungan hidup  meliputi lingkungan fisik di sekitar kita atau habitat dari organisme-organisme itu, sedangkan habitat adalah lingkungan alamiah dimana makhluk hidup biasanya melangsungkan kehidupannya, sebagai contoh habiabat manusia dalah : air, tempat berlindung (shelter), ruang gerak, dan tumbuh-tumbuhan serta hewan untuk makanannya. Ekologi manusia (human ecology) adalah studi yang mempelajari hubungan antara manusia dengan sistem alamiah yang melingkupinya.
Catatan terhadap Masalah Lingkungan Hidup, maka dapat digarisbawahi dalam hal ini Penduduk dan sumber-seumber daya manusia, Ketersediaan bahan makanan, Tantangan yang dihadapi kota, Energi, Industry, Spesies dan ekosistem, Tanggung jawab bersama, Perselisihan dan degradasi lingkungan.


2 komentar:

  1. In this fashion my friend Wesley Virgin's tale launches in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL VIDEO.

    Wesley was in the army-and soon after leaving-he unveiled hidden, "mind control" secrets that the government and others used to get anything they want.

    These are the same methods lots of famous people (notably those who "come out of nowhere") and top business people used to become wealthy and successful.

    You probably know how you use less than 10% of your brain.

    That's really because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.

    Maybe this conversation has even occurred INSIDE OF YOUR very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head seven years ago, while driving an unlicensed, beat-up bucket of a vehicle without a license and $3 in his pocket.

    "I'm very fed up with living payroll to payroll! Why can't I turn myself successful?"

    You've been a part of those those types of conversations, right?

    Your success story is waiting to be written. You need to start believing in YOURSELF.

    CLICK HERE To Find Out How To Become A MILLIONAIRE

    BalasHapus
  2. Titanium Straightener | TITanium-Art.com
    TIGER-ART. A titanium body jewelry high-quality design that blends natural and organic titanium dab tool elements with contemporary and black titanium fallout 76 exotic ti 89 titanium calculator styles, the titanium white rocket league TIGER-ART-T3-NEXTREME-CYCLE has

    BalasHapus